Selasa, 08 September 2009

deblogger berbagi di bulan suci

deBlogger Berbagi di Bulan Suci from ramadoni on Vimeo.




Lelahnya Masih Terasa, Senangnya Tak Terlupakan


Masih terang dalam ingatan saya acara bakti social yang dilakukan deblogger sabtu, 5 september yang lalu. Sampai sekarang, kalau diingat-ingat, masih suka senyum-senyum sendiri, haru dan bahagia bercampur jadi satu.

Baiklah, sedikit saja, saya ceritakan kronologis acara baksi sosial ala deblogger beberapa hari yang lalu. Jam 1.40, saya sudah resah menunggu luvi yang akan menjemput saya. Sampai jam 2, luvi belum juga datang. Saya semakin resah. Ternyata kemudian saya tahu, luvi kena tilang, makanya lama. Jadi merasa bersalah. Setelah itu, saya dan luvi meluncur menuju TKP, Panti Werda Yayasan Usaha Mulya. Di luar dugaan, ternyata tempatnya jauh nian. Sesampainya di panti werda, kami langsung berbaur dengan para oma dan opa. Bergembira bersama oma dan opa, menyanyikan tembang-tembang kenangan, menari meliuk-liuk mengikuti irama lagu, berbagi cerita dan berbagi hadiah.

Sedikit merasa bersalah saat berbincang dengan satu opa, saya lupa namanya. Saat itu, saya menyinggung soal keluarga, saya menanyakan kabar keluarga opa tersebut. Ternyata, opa itu masuk bujangan alias belum menikah. Dia menjawab itu dengan nada getir. Saya jadi merasa tidak enak hati. Tapi kemudian saya jadi berpikir. Masa tua kita, kita sendirlah yang menentukan. Bahwa memang sudah kodratnya, saat kita tua, kita tak berdaya, tak lagi cekatan, tak lagi bisa berpikir baik, hilang kendali atas tubuh dan sakit-sakitan. Tapi kita bisa membuat semua itu menjadi indah dengan memanfaatkan masa muda kita sebaik mungkin, dengan melakukan yang terbaik dan bermanfaat. Mari berjuang meraih cinta dan cita, agar tak menyesal di kemudian hari dan bisa tersenyum mengingat semuanya.

Nyasar di antara kebun dan sawah.

Selesai dari panti werda, rombongan deblogger berangkat menuju kedaiqu untuk melanjutkan acara selanjutnya, berbuka puasa bersama. Konvoi rombongan kami meliuk memenuhi jalan raya, berderet-deret. Aku dan Luvi tertinggal di belakang. Dengan penuh percaya diri, kami terus melaju, lurus mengikuti jalur jalan raya. Tak lama Nira menelepon kami, menanyakan apa kami berbelok atau lurus. Karena tidak terdengar dengan jelas, saya jawab dengan penuh percaya diri, “iya, belok kanan, soalnya tadi pas berangkat belok kiri.” Dan ternyata, kami kebablasan, kami melewati belokan yang seharusnya. Setelah beberapa waktu, baru kami menyadari kalau kami sudah nyasar sampai pondok cabe. Kami merasa tidak mengenali daerah itu. Kami pun balik arah menuju depok.

Kami mengikuti arah yang ditunjukan oleh orang-orang yang kami tanyai. Tapi kami tidak yakin apakah itu arah yang benar atau tidak. Pasalnya kiri kanan kami adalah sawah dan pepohonan. Jalanan pun sepi dan gelap, tak ada pengendara lain, juga tak ada penunjuk arah. Kami panik dan kebingungan. Mengandalkan insting sok tau, kami terus meluncur mengikuti jalan saja, sambil dalam hati terus berdoa, mudah-mudahan kami melewati jalan yang benar dan segera sampai tujuan.

Sepanjang jalan, saya dan luvi hanya bisa menertawai kebodohan kami. Akibat sok tau dan sok PD, kami nyasar sampai ke tempat antah-berantah. Dan bodohnya, baru sadar setelah nyasar jauh. Parah. Belum lagi, waktu berangkat, kami terlambat dan berkali-kali tertinggal jauh dari rombongan. Eh, pas pulang malah nyasar. Sudah begitu, yakin gak nyasar lagi. *tepok jidat*

Akhirnya, setelah dua jam lebih, sampai juga kami dengan selamat, tak kurang satu apapun, dengan keadaan lelah, capek tak tertahankan, pegel ampun-ampun, masuk angin, muka tak karuan, tapi senang bukan kepalang karena sudah melewati kejadian yang tak terduga dan menggelikan. What a day!

18 komentar:

luvie mengatakan...

wakakkaka... what a day..

lengkap yeeeee.. :P

tapi seru dongs, nyasar bersama gue..

untung gak pake acara foto bareng di mesjid gak jelas, saat nyasar yeeee.. >.<

masih sempet2nya.. ~_~

Iman mengatakan...

Haahahaha lucu banget cerita tilang dan nyasarnya (lol).

Perjuangan nggak sia-sia kan? diobati oleh para oma dan opa cerdas dan lucu yang ada di panti.

Yuk banyak2 bikin kegiatan sosial hehehe

Aris Sunawar mengatakan...

(woot) dua jam nyasar?? (doh)
tapi emang pengalaman yang luar biasa tuh.. ga bakalan lupa

Unknown mengatakan...

senang ya... bisa ikutan berbagi sama opa dan oma
jadi pengen ikutan! lain kali, hukumnya wajib nih hehehe :D

NOVI MUHARRAMI mengatakan...

:D
Tetep aja khawatir pas Luvie ama Oca belum sampe-sampe, karna sebelumnya baca tret Oca yg bilang: ternyata Depok itu luas ... dah kepikiran deh, awas, jangan nyasar :D

ipied mengatakan...

lain kali bawa peta depok ya hihihih :D

lukmandisini mengatakan...

maaf karena jalannya terlalu jauh *paling belakang je*

niatannya mo sweeping orang2 yang ketinggalan, eh khilaf, saya turut andil dalam penyasaran mbak ocha n mbak luvie

tapi ga mau dihukum :p

eskopidantipi mengatakan...

kalo ndak nyasar kurang seru ah :P

Alfian Abe mengatakan...

Mudah-mudahan laen kali ga pake nyasar yaa....
Tapi disitu letak seni nya ya non (lol)

Anonim mengatakan...

wa ka ka ka..sesama nyasar *cuma bisa ikutan ketawa* salah memilih jalan lurus senasib.:)

Anonim mengatakan...

ihihi...nyasar itu nikmat tp loh mba..jd tau byk jalan..ga cuma yg dituju aja..

eh tp kalo nyasar terus..err.. xD

Anonim mengatakan...

hebaaaat...
apalagi adegan nyasar nya
itu jauh lebih hebaaaaaat
hehehee

Bintang Baju Bayi dan Anak mengatakan...

@luvi: badan gw pegel semua. Coba foto2 dulu, mungkin pegel2nya ilang.
@iman: mari om, bikin yang lebih seru lagi.

@aris; kalo dirimu ikut nyasar, pasti makin seru.

Bintang Baju Bayi dan Anak mengatakan...

@novi: terima kasih sudah mengkhawatirkan dirikuw (cozy)

@leni: janji ya lain kali harus ikut.

@ipied: percuma pied, gw g bisa baca peta. Hahaha

@lukman: pentung2 lukman karena gak ngasih tau arah.

Dodi Mulyana mengatakan...

Pake HP berGPS dong Cha *minta dipentung*

Eitu komen formnya diubah dong, jadi `pop up` atau `full page`.. Banyak yang susah untuk komen loh :D

Anonim mengatakan...

permisiiii...
neng Ocha ini ada kiriman dari nona nagacentil
katanya, biar ga gampang nyasar pake inih aja
*sodorin kotak berisi paket GPS khusus depok*
hihihi

Bintang Baju Bayi dan Anak mengatakan...

Okeh opa dodi, nanti blogku tak otak-atik. Masih belajar ne.

Bintang Baju Bayi dan Anak mengatakan...

Resah menunggu kiriman nagacentil yang tak kunjung sampai. *eno, lo ngirim alamatnya bener gak sih?*